Situasi malam lebaran di pulau giligenting, madura, sangat berbeda
dengan malam-malam biasanya. Ratusan pemuda di simpang jalan desa aengnyar menggelar
aksi balapan speda motor di sepanjang Jalan. Balapan baru dimulai pada dini
hari berbagai jenis motor protolan digunakan untuk balapan liar. Aksi tersebut
menjadi tontonan gratis ribuan pemuda sambil menunggu pagi .
Suara knalpot sangat memekakan telinga, sebab yang mereka gunakan
sudah dimodifikasi agar mengeluarkan suara yang keras. Dalam aksi tersebut,
para pembalap sama sekali tidak dilengkapi dengan keamanan, seperti helm,
sepatu ataupun jaket khusus. Aksi tersebut, sangat mengganggu pengendara yang
hendak melintas di sepanjang jalan Apalagi, penonton yang hendak melihat langsung
kerasnya balapan, merangsek ke tengah jalan.
Anggota Polsek Giligenting yang bertugas membubarkan aksi tersebut, tetap saja tidak di hiraukan, karena sudah menjadi tradisi tahunan dan
merupakan salah satu hiburan masarakat yang pulang merantau dari berbagai
penjuru Indonesia kususnya jakarta yang ujung ujungnya balapan juga tetap di gelar.
harapan masyarakat terutama para pemuda, aparat desa berkerja sama dengan polsek yang juga melibatkan masyrakat, agar di sediakan tempat juga ada wadah untuk menaungi juga pendidikan untuk mewadai pontensi balap motor sehingga tidak di salah gunakan, dan bisa membagaakan membawa Giligenting mendunia.